Travelxpose Magazine - Januari 2013
Terlena di
BARCELONA
Oleh
VALENTINO LUIS

Dua
dekade yang lalu nama Barcelona belumlah popular sebagai tujuan wisata. Berkat terobosan
serta renovasi ambisius berfokus turistik menjelang Olimpiade 1992 silam, pamor
sebagai destinasi favorit Eropa langsung melejit bak meteor. Daya tariknya bukanlah
sekedar kota yang lekat dengan minuman murah, pantai yang dikerubuti wanita
molek, atau rumah bagi salah satu klub sepak bola terbaik dunia. Ia
disebut-sebut sebagai ‘Mekkah’nya seni arsitektur global. Mau tahu alasannya?
D
|
ari semua kota yang pernah
menjadi penyelenggara perhelatan akbar olahraga Olimpiade, bisa jadi Barcelona mendapat tempat paling istimewa di
hati orang Indonesia. Pasalnya, disanalah untuk pertama kali dalam sejarah, negara
kita mematrikan diri sebagai jawara bulu tangkis dunia lewat kegemilangan Susi
Susanti dan Alan Budikusuma mendulang medali emas. Momen itu menjadi kenangan
terindah sekaligus mengharukan. Euforianya bahkan mengilhami terlahirnya lagu
berirama dangdut ‘Barcelona’ oleh penyanyi Ona Sutra serta menghidupkan lagi
tembang pop tahun 1988 berjudul sama besutan Fariz RM.
Barcelona itu unik. Ia tidak
bisa disamakan dengan Roma, Paris, London atau Venesia. Ia tak seperti
kebanyakan kota-kota indah lain yang bangga dengan julukan “Venice of” , “Paris
of” atau “Rome in”. Kota yang sejarahnya disangkutkan dengan legenda Hercules
ini menampilkan otentitasnya tersendiri. Karena itulah hingga kini ia masih kukuh
bertahan sebagai magnet pelancongan utama Negeri Matador, Spanyol.
Dampak dari kelancaran
siklus turistiknya berbuah manis dengan pesatnya perekonomian. Dalam kurun
waktu 10 tahun setelah terobosan ambius turistik itu, Barcelona masuk dalam Top 5 Best city for business and fastest improving city in Europe.
Statistik kunjungan wisatawan pun terus naik. Diperkirakan sekitar 8 juta
pengunjung bertandang ke Barcelona tiap tahun.
Dalam tumbuh kembangnya
sebagai kota terbesar kedua Spanyol sekaligus ibukota negara bagian Catalunya,
Barcelona telah menjadi rumah bagi banyak seniman ternama semisal Pablo
Picasco, Jorge Luis Borges, Salvador Dali, dan Antoni Gaudi. Terkhusus Gaudi,
sosoknya telah menjadi nyawa untuk Barcelona.
Seperti Susi Susanti dan Alan bagi Indonesia, demikianpun para seniman itu bagi
Barcelona. Menjejakan kaki di Barcelona, Anda akan menemukan aura mereka,
terlena, dan tentu saja merengkuh kenangan terindah.
Ketika kita memikirkan
tentang kota Eropa dan warisan budayanya, rujukan kita kebanyakan mengarah ke
Paris, London, Venesia, Berlin dan lainnya. Namun mengejutkan memang bahwa
justruh situs-situs di Barcelonalah yang paling banyak masuk dalam daftar
UNESCO World Heritage. Ketika tahun 2005 UNESCO menambahkan satu lagi obyek di kota
itu dalam daftar mereka, posisi Barcelona menyalip jauh meninggalkan Paris
maupun Florence (Italia), dua kota yang obyeknya dibilang paling banyak
mendapat pengakuan dunia.
Barcelona punya julukan
‘Ciutat Comtal’ alias City of Counts
merujuk pada sejarah kota yang dulu seringkali dipimpin oleh seorang Baron
(bangsawan). Meskipun sudah banyak perubahan terjadi di kota sebab pergantian
jaman, namun nuansa klasik masih kental terasa. Wajar bila dalam daftar UNESCO,
terdapat percampuran antara situs yang berumur ratusan tahun dengan situs
modern.
(Cuplikan artikel saya ini dimuat di Majalah Traveling TRAVELXPOSE edisi bulan Januari 2013 sebanyak 10 halaman. Valentino Luis)
Lebih lanjut, silahkan cek ke:
Lebih lanjut, silahkan cek ke: