National Geographic Indonesia (NatGeo) Traveler- Juli 2012
Demi Lembaran C oração Teks & Photo oleh VALENTINO LUIS Ratusan kepala manusia sontak menoleh ke selatan ketika tabuhan gong gendang memecah udara. Seruling mengalun, sorakan penari membahana. Dalam sekejab sirnalah kebekuan suasana oleh hujan deras berkepanjangan yang baru beberapa menit usai. Aspal yang basah menyisahkan sedikit uap sepanjang badan jalan dari stadion olahraga Samador da Cunha hingga monumen Kristus Raja Maumere, timur Flores. Langit turut mafhum dan mengembalikan warna biru. Sebentar saja sirene mobil terdengar lantas diikuti lantang suara seorang pria dari belakang mikrofon. Sebait seruannya berbahasa Sikka, “ina ama wue wari lu’ur dolor, mai sai ita mogat utung omok. Ena te’i pesta itang, pesta budaya. Nora pesta te’i, ele poi regang wiit ita nuhang ha, ko nora ga’i toneng weli riwung sawe ata maing, bisa ngasiang pu mo’a itang nulung na’i nalung weli. Naruk maeng kela waeng, soka sora nora kantar, siruwisu loru utang, kare tua dol