Travelxpose Magazine - December 2012
MERESAP KEHANGATAN
BUDAPEST
Oleh VALENTINO LUIS

DINAMIKA
KOTA
SARAT SEJARAH
Sepanjang tahun 2012 ini nama Budapest
cukup nyaring terdengar ketika orang berbicara tentang tujuan pelesiran di
kota-kota Eropa. Pasalnya, ia masuk
jajaran Top 10 European Traveler’s
Choice 2012 untuk kategori Best
Destination oleh sebuah organisasi bergengsi Uni Eropa. Bahkan ia didaulat
menjadi ‘kota penghalau dingin dan relaksasi’ se-Benua Putih.
Penyebab kenapa ia disebut ‘kota
penghalau dingin dan relaksasi’ mungkin masih asing di telingah kita, namun
fakta Budapest memang demikian. Bagaimana tidak, ibukota Hungaria yang
penduduknya berjumlah sama dengan
penghuni kota Tangerang Banten ini berdiri di atas lahan yang merupakan area
sumber mata air panas.
Walhasil, temperatur kotanya senantiasa
adem. Budapest lantas menjadi kota spa dan pemandian semenjak awal ia didirikan.
Tak terhitung lagi berapa banyak pusat relaksasi uap ada disana. Jadi, seandainya
cuaca tak bersahabat, wisatawan masih termanjakan oleh kehangatan uap alami
dari perut bumi.
Kendati begitu, tentu saja tampilan
fisik Budapest pun tak bisa dinomorduakan begitu saja. Ada banyak obyek wisata
monumental mengagumkan yang berserak di kota ini. Usia obyek-obyek tersebut
sudah terbilang uzur dan tak sedikit diantaranya tercatat sebagai pionir
kemajuan Eropa.

Sejenak mengulik riwayat, sejatinya Budapest
bermula dari satu kawasan bernama Obuda
yang tumbuh sebelum ekspansi kekaisaran Romawi di tahun 106 SM. Lambat laut
pemukiman bertambah dan mengisi dua tepi Sungai Danube: tepi barat yang berbukit
dinamai Buda sebagai wujud neo-Obuda yang berarti air, dan tepi timur yang
rata bernama Pest artinya lubang
perapian atau oven. Kemudian sekitar tahun 1873 terjadi unifikasi dimana tiga
bagian wilayah ini dipadukan menjadi satu kesatuan, akhirnya lahirlah kota
dengan nama baru yakni Budapest, yang tak lain adalah gabungan dari kata Buda
dan Pest tadi.

(Cuplikan artikel saya ini dimuat di Majalah Traveling TRAVELXPOSE edisi bulan Desember 2012 sebanyak 11 halaman. Valentino Luis)
Lebih lanjut, silahkan cek ke:
Travelxpose Magazine
Lebih lanjut, silahkan cek ke:
Travelxpose Magazine
Comments